Scroll untuk baca artikel
Link Banner
Link Banner
BeritaDaerahOpiniPendidikanUtama

Menanamkan Ketahanan Digital dari Daerah: Catatan Kritis atas Inisiatif Literasi Digital Pemkot Ambon 

66
×

Menanamkan Ketahanan Digital dari Daerah: Catatan Kritis atas Inisiatif Literasi Digital Pemkot Ambon 

Sebarkan artikel ini

Oleh: Gibran Faqih Latuconsina – Pengamat Kebijakan Publik

DI TENGAH derasnya arus digitalisasi dan penetrasi media sosial ke ruang-ruang privat remaja, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menunjukkan langkah yang patut diapresiasi melalui pelaksanaan sosialisasi literasi digital bagi pelajar. 

Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan sebuah intervensi kebijakan publik yang patut dibaca secara lebih strategis dan multidimensional.

Pertama, kegiatan ini menyasar aktor yang paling rentan dalam ekosistem digital: generasi muda. Mereka adalah kelompok yang tumbuh dalam ekosistem digital yang cair, tanpa fondasi etika digital yang kuat dan minim literasi kritis terhadap informasi. 

Ketika pemerintah daerah (pemda) hadir dengan program yang tidak hanya mengedukasi, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan risiko dunia digital—seperti hoaks, ujaran kebencian, dan kecanduan media sosial—maka ini adalah bentuk hadirnya negara dalam ruang paling personal: kesadaran warganya.

Baca Juga  Tanggapi Ancaman Demo 25 Agustus Mendatang Puan Persilahkan Pintu Selalu Terbuka

Kedua, pendekatan kolaboratif dengan FISIP Universitas Pattimura (Unpatti) dan GMKI menunjukkan bahwa Pemkot Ambon tidak mengklaim monopoli atas pengetahuan. 

Ini adalah praktik co-creation dan co-production dalam desain kebijakan: negara bekerja bersama masyarakat sipil dan akademisi untuk menyusun intervensi yang lebih tepat guna dan kontekstual.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *