HONGKONG, arikamedia.id – Beijing telah memperingatkan mitra dagangnya agar tidak menyerah pada tekanan AS untuk membatasi perdagangan dengan Tiongkok sebagai imbalan atas pengecualian dari tarif “timbal balik” Presiden Donald Trump.
Mengomentari laporan media baru-baru ini tentang rencana AS untuk menggunakan negosiasi tarif guna mengisolasi ekonomi Tiongkok, juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan pada hari Senin: “Penenangan tidak mendatangkan perdamaian, dan kompromi tidak mendatangkan rasa hormat,” melansir CNN.
“Mencari kepentingan pribadi sementara dengan mengorbankan orang lain — dengan imbalan apa yang disebut pengecualian — seperti meminta kulit harimau. Pada akhirnya, hal itu tidak akan menghasilkan apa-apa dan merugikan orang lain maupun diri sendiri,” kata juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan.
“China dengan tegas menentang pihak mana pun yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan China. Jika situasi seperti itu muncul, China tidak akan menerimanya dan akan dengan tegas mengambil tindakan balasan,” tambah juru bicara itu.
Pada tanggal 9 April, Trump menghentikan tarif “timbal balik” terhadap sebagian besar negara selama 90 hari sambil mempersempit fokus perang dagangnya secara langsung ke Tiongkok, dengan menaikkan pungutan impor Tiongkok hingga mencapai 145%.